Sosialisasi Eco Enzyme Untuk Komunitas YBHK

Komunitas Eco Enzyme Nusantara (KEEN) kembali menabur benih baik tentang kepedulian terhadap lingkungan dan bumi, lewat sosialisasi manfaat dan cara pembuatan eco enzyme. Kali ini KEEN yang sangat peduli terhadap lingkungan dan bumi tersebut, menyasar komunitas guru-karyawan dan siswa/i di lingkungan Yayasan Bunda Hati Kudus (YBHK), sebuah institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan formal.

Selama 2,5 jam tim dari KEEN melakukan sosialisasi kepada komunitas YBHK dari ruang kelas Sekolah Damai, di Tambora, Jakarta Barat, pada hari Senin (20/6/2022). Kegiatan yang berlangsung secara offline dan online (via zoom) tersebut, mengusung tema : “Bersama Selamatkan Bumi dari Dapur Rumah Kita”. Ketua YBHK, Drs. Hermanus Eddy Gunawan tampak hadir juga (via zoom) dalam kegiatan tersebut.

Baik ketua YBHK maupun ketua panitia penyelenggara, Agustina Purwaningsih, S.Pd dalam sambutan mereka mengharapkan, agar kegiatan ini menjadi gerakan awal untuk menumbuhkan habitus baru di lingkungan komunitas YBHK. Habitus baru dari komunitas YBHK yang tidak abai tetapi selalu peduli terhadap kelestarian lingkungan dan bumi, sebagai ibu yang melahirkan sekaligus merawat kita semua. Oleh karena itu, kegiatan ini harus menjadi gerakan yang masif di lingkungan YBHK, dalam bentuk gerakan membuat eco enzyme secara bersama-sama. Produk eco enzyme, selanjutnya diimplementasikan sebagai wujud cinta, bakti, dan kepedulian kita terhadap kelestarian lingkungan dan bumi kita. Menurut Agustina Purwaningsih yang juga menjabat sebagai Kepala SMP Damai itu, sebelumnya (4/6/2022) OSIS SMP Damai telah menuangkan 22 liter eco enzyme pada sungai-sungai di sekitar Sekolah Damai, sebagai aksi nyata dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia yang jatuh pada (5/6/2022). Masih menurut Agustina Purwaningsih, saat ini komunitas Sekolah Damai (TK-SD-SMP-SMA-dan SD Bilingual) akan memanen 150 liter eco enzyme dan akan diikuti oleh komunitas lainnya di lingkungan YBHK.

Relawan Eco Enzyme Nusantara Ir. Paul L. Iskandar, MM dan Ir. Scholastica Kartini sebagai nara sumber dalam kegiatan sosialisasi itu membahas tentang visi-misi KEEN, manfaat, dan cara pembuatan eco enzyme yang dipandu oleh Martha Dinamika, S.Pd dari Sekolah Damai. Paul L. Iskandar yan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua 1 Eco Enzyme Nusantara, lebih banyak menjelaskan visi dan misi Eco Enzyme Nusantara. Sementara itu, Scholastica Kartini yang menjabat sebagai Wakil Ketua Eco Enzyme Nusantara wilayah Jabodebeks (Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi-Sukabumi), menjelaskan tentang manfaat dan cara pembuatan eco enzyme.

Menurut Paul, Eco Enzyme Nusantara mengusung visi mewujudkan bumi kembali indah dan lestari untuk kelangsungan hidup umat manusia. KEEN ingin mengajak lebih banyak orang dan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan membuat eco enzyme. Sementara itu visinya adalah melakukan edukasi dan sosialisasi. Edukasi bertujuan membangun kesadaran masyarakat tentang bagaimana mengasihi alam melalui pengolahan sampah organik sedangkan sosialisasi bertujuan menyadarkan masyarakat untuk mengolah sampah organik di rumah masing-masing.

Pada bagian lain, Scholastica Kartini menjelaskan tentang manfaat dan cara pembuatan eco enzyme. Menurut Kartini, manfaat eco enzyme dapat dirinci untuk (1) kehidupan sehari-hari : mengepel lantai, membersihkan peralatan dapur, membersihkan sayur dan buah, kloset, dll. (2) kesehatan : detoks, menghentikan darah pada luka, mengobati jerawat, dll. (3) menjernihkan air, udara, tanah, dan (4) pertanian : pupuk.

Bahan utama pembuatan eco enzyme adalah gula, bahan organik, dan air dengan komposisi 1:3:10. Angka 1 untuk gula yaitu 1 kg/gr. Angka 3 untuk bahan organik atau sisa sampah organik yaitu 3 kg/gr. Angka 10 untuk air yaitu 10 liter/ml. Semua jenis gula bisa digunakan kecuali gula pasir. Penggunaan gula pasir harus dihindari. Bahan organik juga tidak semuanya digunakan. Yang tidak boleh digunakan adalah yang sudah dimasak, kering, keras, busuk, berminyak, dan berjamur. Semua jenis air dapat digunakan. Khusus untuk air PAM sebaiknya sebelum digunakan, harus diendapkan terlebih dahulu agar kaporit yang terkandung di dalamnya bisa mengendap untuk dipisahkan.

Di sela sosialisasi tentang manfaat dan cara pembuatan eco enzyme, didemonstrasikan juga manfaat produk eco enzyme untuk kesehatan, terutama untuk perawatan tubuh pada beberapa relawan. Didemonstrasikan juga cara pembuatan eco enzyme yang benar, sekaligus memperlihatkan eco enzyme buatan para siswa Sekolah Damai yang belum dipanen.

Pada akhir kegiatan, Paul dan Kartini mengajak insan YBHK untuk bersama-sama membangun komunitas guna membentuk habitus baru. Habitus untuk selalu mengasihi alam, dengan peduli terhadap kelestarian lingkungan dan bumi. Kegiatan sosialisasi eco enzyme untuk komunitas YBHK ditutup dengan Senam Eco Enzyme.

Penulis: Yoakim Deko Lamablawa

Scroll to Top